Perjalanan panjang membentang penuh belukar ilalang dalam tapakan, kadang mengusik disetiap nafas terlewatkan, tapi selalu kumaknai sebagai rute yang menyimpulkan rona bahagia,
seperti kupu yang terbang dimanapun ia singgah tanpa memandang nuansa bahkan selalu keceriaan yang terdekap
Apapun yang membias baik rintih yang menderu, mengoyak sukma mengurai bintik-bintik tentang lakumu, cabikan tak lagi memenuhi ruas hati dan telaga jiwa senantiasa membening, selamanya kan kubiarkan dirimu bermain dalam dunia yang menjanjikan kesia-siaan
Begitupun dengan adanya diriku, biarkan melayang dalam kancah imaji tanpa prasangka membenalu yang hanya menumbuhkan beda warna persepsi
Bermainlah yang cantik dan menawan, itu akan terlihat lebih anggun, dengan saling memahami
privacy, hingga tercipta jalinan harmoni yang didamba
Dan aku telah sampai pada sepenggal perjalanan....hmm..terimakasih Tuhan
Kamis, 29 Maret 2012
Dimensi
Sabtu, 24 Maret 2012
Dilema
Jumat, 23 Maret 2012
Ketidaksengajaan
berawal dari "ketidaksengajaan" retina tertatap tingkahmu yang menjadikan lembar kenangan menguak kembali dengan menanggalkan keobyektifitasan praduga
ada retak dirasa menggaung gundah
ada resah berselancar dijiwa
menggelayut tanya terselip disetiap waktu berpijak
namun tak kuhiraukan
karena bagiku itu kesia-siaan
dan inginku hanya berlalu
menempatkan diri pada titik nyaman dalam persepsiku
dengan begitu aku mampu menguburkan jejak
dalam pusara kelam
Paradigma bahagia
ini bukan sebuah harap tersimpan
tentang sensasi dalam hidup
yang penuh beragam warna
getir
bahagia
atau apapun jenisnya
sering kali membuat kita terperangkap
pada sebuah moment menyudutkan
yang datang dari dampak suasana sesaat
satu hal pasti
apapun bentuknya
semua adalah nikmat dan karunia-Nya
berpandailah mensyukuri apa yang ada
dengan kebijakan penerimaan di semua wajah kehidupan
dan setelahnya
" SELAMAT DATANG BAHAGIA"
serasa lambaian ilalang menyapa datangnya mentari
akan tiba saatnya
dengan lembut angin meniup
selembar daun hingga lepas dari tangkainya
jatuh perlahan menjamah bumi
lalu kupungut dalam telapak
mengapa engkau pasrah tanpa keluh : bisikku lirih
dengan bijak, terdengar gumammu :
bila tiba saatnya, apapun akan meluruh
dan saat angin membelai permukaanku
bukankah itu sebagai wujud kasih sayang-Nya
dalam bentuk pendar cinta
Kamis, 08 Maret 2012
hendak ku
Pintaku sederhana
mimpiku sangat sederhana
dan inginku cukup sederhana
kembalilah cinta
dalam keindahan rasa
sedia kala
Selasa, 06 Maret 2012
Letihku
hanyalah sebuah asa
mengurai di bilik logika
bergerak ikuti arus nalar
meski lelah mendasari
sebuah perjalanan terus terdaki
kerap letih menyusup
di sela pengandaian bisu
tanpa kelu berkesah
meniadakan sesal
aku hanya segenggam hasrat
melaju di bisik kata nurani
tak peduli diluar sana berkicau
tak bergeming akan letupan
tentang se onggok egosentris
karena aku
penuh kulum senyum pasti
sebagai terapi jiwa
menyimpan ruh bertajuk sabar
jauh dari syahwa sangka mengiringi
hanya sang diri yang mengenali
kalau senyumku adalah penyembuh