Luka
menikam sebilah jiwa terbelah
alirkan rona merah mengucur
nikmatilah dengan surasa
karena ia dihadirkan
bukan penanda rintihan sakit
tapi sebagai alarm bagi jiwa yang letih
pengingat bahwa alur hidup yang meniti diatas luka
bukan berarti sebagai pesakitan
justru dengan luka
mampu menyelami makna sebuah perjalanan
Maka
lumatlah hingga terkunyah
telanlah perlahan dengan kelembutan
semayamkan dalam jeda sejenak
rasakan dengan bijak nurani
niscaya kan kau temukan
sebentuk kenyamanan yang melebihi
tetesan bulir bahagia
karena disana mengendap
makna pemurnian jiwa
menuju telaga kedamaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar