Kamis, 17 Juni 2010

Diri ini

Ketika tercabut dari akarnya
terseret jauh dari bumi berpijak
tak mengenal adanya kebetulan
akankah suatu saat kembali tertanam di tempat yang sama

saat terangkat dari persemayaman
terlempar jauh dari kasur kenyamanan
andai keajaiban berpihak
bisakah waktu berputar kembali mengunjunginya

manakala simpanan rindu meluap
tak bisa dibendung oleh apapun
adakah yang bisa mengerti
akan dialirkan kemana

hanya diam yang bisa memaknai
selingan airmata menetes di tengah lamunan
kadang senyuman mewarnai setiap khayalan
haruskah menunggu kepastian

Ahh...lebih baik bersahabat dengan keihklasan
saat keinginan tak berlanjut
saat terbentur kesalahpahaman
kembali bersama kesunyian....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar