Rabu, 01 September 2010

Maafkan



tertunduk malu bermain kata hati
memaknai ketidakselarasan realita dengan getirnya rasa

tersipu merah meredam kerasnya hati
memahami ketidaksadaran merambatnya keangkuhan diri

terantuk pasrah melerai nyanyian batin yang mengamuk
dalam keteraturan waktu yang sebentar lagi akan terhenti

terdiam sunyi dalam larutan ampas gelap keheningan
namun binar mata tak juga jenuh

Enggan diri ini berharap menampakkan di hadapan-Mu
saat wajah ego berselimut dalam jiwa

kumohon jangan jauhkan pendar cahaya-Mu

Tak kuasa diri ini berlindung dalam pelukan-Mu
ketika pertikaian hasrat menggebu

kupinta dekatkan diri ini dalam pangkuan-Mu
berikan kepantasan jika ini kehendak-Mu
dalam sebuah pengampunan kata maaf atas keangkuhan diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar