Jumat, 20 Agustus 2010

Tak kusangka



(entah kapan ragamu menguasai ruang ini aku rasa bukan suatu kebetulan dan tak perlu ada sesal kalaupun nantinya jiwamu hanyut bersama aliran kata imajinasi yang berserakan..dan aku katakan just imagination )




Hamparan imajinasi bak lautan pasir hadirnya tak butuh pengakuan
yang telah tergores diatasnya ada masanya akan tertiup angin hilang entah kemana
terkadang ada goresan yang tak mampu terhempas setia menoreh jejaknya
hingga dirimu tak kuasa beranjak darinya

saat jumput ujung jarimu menari tertahan diatas imajinasiku
ketika aliran darahmu semakin deras terhanyut bersama genangan mayaku
apakah yang terpikir olehmu kenapa rasa ini harus tercipta
haruskah segan menambatkannya ketika mata mengalirkan air kerinduan

Rindu akan asa yang terkembang bagai layar tak bertali
tuangkanlah pendaman rasa yang tlah lama sesakkan dadamu
percikkan dalam mahakarya kilatan cahaya imajinasimu
kan kutorehkan sebait kata penggugah sebagai makna ikatan rindu

Salahkah hasrat rasa terbingkai dalam padu padan jalinan ilusi
tak bolehkah gelora nafas impian terwujud melewati batas mimpi
Bukankah imajinasi selaksa tebaran pasir bebas diremas dalam genggaman
hingga khayalan tidak lagi mendekati nyata

Entah kenapa........


harus kukatakan jua

Jika

Tarian penaku tak kuasa lagi melenggak lenggok diantara kilatan cahaya gambarmu. Pesona warnamu semakin kuat menarikku tuk menggoreskan sebait kata

Tapi

Ijinkan
Kuakhiri lewat sebuah kata maaf jika jemari ini tak lagi menemani hasratmu.
Coba Benamkan dalam hamparan pasir tuk hilangkan jejak kalau sebuah coretan berharga pernah singgah di hatimu
rasakan kehangatannya dalam desah nafasmu

Dalam kebisuan kutermangu
Tak kusangka dirimu tertambat di ruang senyapku
Hmmmmm.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar